Bros
adalah benda perhiasan
dekoratif yang dirancang agar dapat terpasang disematkan ke pakaian atau
media lain. Pada bagian belakang bros terdapat jarum dan kait seperti peniti untuk
menyematkan perhiasan ini pada kain.
KONSEP MEMBUAT BROS
Kita akan membuat bros dari lelehan
bungkus plastic mie
Alat dan Bahan :
1.Bungkus plastic Mie
Instan sebanyak (3-5 bungkus per orang)
2.Lilin
3.Korek Api
4.Cetakan kue
Cara Membuat
:
1.Nyalakan lilin,
lelehkan bungkus plastic mie, dan taruh lelehan ke dalam cetakan.
2.Setelah selesai
melelehkan, tunggu 3-5 menit.
3.Lalu rendam ke
dalam air dan buka perlahan
4.Taruh peniti ke
lelehan tadi
HASIL KARYA
1.Afifi Fauziah
2.Andrea Monica
Sari
3.Aprillia
Prihatini
4.Hansen
5.Ricky Eka
Saputra
6.Vivian Candra
LAPORAN BIAYA
No.
Barang
Harga
1.
Lilin
Rp 1.000
2
Korek
Api
Rp 1.000
3
Cetakan
Rp 3500
Total : Rp
5.500
VIDEO
PEMBUATAN
Share story
0
komentar:
Soal Soal
02.03
0 Comments
Soal Ulangan Tengah Semester Bab Kerajinan Tekstil
1. Berikut ini fungsi karya kerajinan tekstil tradisonal Indonesia, kecuali :
a. Sebagai pemenuh kebutuhan sandang
b. sebagai alat bantu rumah tangga
c. Sebagai alat ritual / keagamaan d. Sebagai pemenuh kebutuhan pangan
e. Sebagai hiasan
2. Pada abad ke berapakah pedagang Gujarat memperkenalkan Patola?
a. 15 Masehi
b. 14 Masehi c. 13 Masehi
d. 12 Masehi
e. 11 Masehi
3. Hasil kerajinan kriya tekstil dengan teknik simpul yang menggunakan tali/benang adalah...
a. Tapestri
b. Cetak saring
c. Tenun
d. Jahit tindas e. Makrame
4. Apa saja yang tidak termasuk teknik pembuatan kerajinan tekstil ?
a. teknik menganyam
b. teknik patchwork c. teknik menenun
d. teknik lekapan
e. teknik melipat
5. Salah satu daerah di dunia yang membuat kain dengan teknik tenun ikat ganda adalah a. Kepulauan Okinawa, Jepang
b. Kepulauan Jeju, Korea Selatan
c. Jepara, Jawa Tengah
d. Bath, Inggris
e. Hokkaido, Jepang
6. Kerajinan tekstil tradisional terbagi menjadi dua yaitu
a. fungsi praktis dan fungsi geometris
b. fungsi geometris dan fungsi murni
c. fungsi praktis dan fungsi murni d. fungsi simbolis dan fungsi praktis
e. fungsi murni dan fungsi simbolis
7. Unsur unsur dalma karya seni tekstil meliputi ...
a. bentuk, warna, ragam hias b. ukuran, bentuk, harga
c. bahan, harga, ukuran
d. harga, warna, ragam hias
e. ukuran, warna, bentuk
8. Yang tidak termasuk pelengkap interior adalah
a. kain tirai
b. kain salut kursi
c. perlengkapan rumah tangga
d. aksesoris ruangan e. perlengkapan sekolah
9. Manakah yang termasuk kerajinan tekstil? a. serat, pewarna dan aksesoris
b. serat alami, serat sintetis
c. pewarna
d. alat alat rumh tangga
e. aksesoris
10. Di bawah ini yang bukan termasuk ragam hias adalah ...
a. geografis
b. stilasi flora
c. stilasi fauna
d. abstrak e. simbolis
11. Dibawah ini yang termasuk prinsip karya seni adalah ...
a. kesatuan
b. kerumitan
c. kesungguhan d. keindahan
12. Jenis-jenis kerajinan tekstil yang benar adalah ...
a. tipe-X
b. botol minum
c. batik
d. katun
13. Kerajinan yang menggabungkan potongan potongan kain perca satu dengan yang lainnya dan memiliki motif luarnya yang beda adalah ...
a. lekapan b. patchwork
c. menganyam
d. melipat
e. menjalin
Share story
0
komentar:
Second Project
15.11
0 Comments
Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara
khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian
pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.
Membatik adalah membuat corak atau gambar (terutama dengan tangan)
dengan menerakan malam pada kain, kemudian pengolahannya di prosesdengan cara
tertentu.
MACAM MACAM TEKNIK MEMBATIK
1. Membatik dengan Cap Tulis
Teknik Canting Tulis, adalah teknik membatik
dengan menggunakan alat yang disebut canting. Canting terbuat dari tembaga
ringan yang berbentuk seperti teko kecil dengan corong di ujngnya. Canting
berfungsi untuk menorehkan cairan malam / lilin pada pola. Saat kain dimasukkan
ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak terkena warna.
Membatik dengan canting tulis sepeti ini disebut teknik membatik traisional
2. Teknik Celup Ikat
Teknik Celup Ikat merupakan pembuatan motif pada kain
dengan cara mengikat sebagian kain, kemudian kain dicelupkan ke dalam larutan
pewarna. Bagian kaian yang diikat atau ditutup lilin tidak akan terkena bahan
pewarna. Setelah diangkat dari larutan pewarna kemudian ikatan dibuka
maka bagian yang diikat tidak berwarna. Bagian tersebut tetap berwarna putih.
Motif inilah yang disebut motif dalam bentuk negatif atau klise
3. Teknik Printing atau Cap
Teknik Printing atau Cap merupakan cara pembuatan motif batik menggunakan canting
cap. Canting cap merupakan kepingan logam atau pelat berisi gambar yanng agak
menonjol. Permukaan ccanting cacp yang menonjol dicelupkan ke dalam cairan
malam (lilin batik). Selanjutnya canting cap dicapkan pada kain /mori. Canting
cap akan meninggalkan motif. Motif inilah yanng disebut klise. Canting cap membuat proses pemalaman lebih
cepat. Oleh karena itu, teknik printing dapat menghasilkan kain batik yang
lebih benyak dalam waktu yang lebih singkat
4. Teknik Colet
Teknik Colet, yaitu motif batik yang
dihasilkan dengan teknik colet tidak berupa klise. Teknik colet disebut juga
teknik lukis, yaitu cara mewarnai pola batik dengan mengoleskan cat atau
pewarna pada kain jenis tertentu pada pola batik dengan alat khusus atau dengan
kuas
KONSEP KARYA KAIN JUMPUTAN
Kita akan membuat batik dengan teknik celup ikat, atau yang dikenal sebagai
jumputan. Kita akan membuat batik sebesar sapu tangan.
Alat dan bahan :
1. Kain putih (30 x 30 cm)
2. Pewarna pakaian atau wantex
3. Karet
Untuk perkiraan biayanya
1. Kain putih 1,8 meter = Rp 60.000
2. Pewarna wantex (15 buah) = Rp 22.500
3. Karet = Rp 3.000
Jangan lupa, ditonton videonya di youtube, like and subsricbe. Thank you :D
Share story
0
komentar:
First Project
09.29
0 Comments
TANAH LIAT
Pengertian
Tanah Liat
Tanah lempung atau dikenal tanh liat adalah tanah yang
dihasilkan oleh alam, yang bersal dari pelapukan kerak bumi yang sebagian besar
tersusun oleh batuan feldspatik,
terdiri dari batuan
granit dan batuan beku. Kerak bumi terdiri dari unsur unsur seperti
silikon, oksigen, dan aluminium.
Pembentukan Tanah Liat
Aktivitas panas bumi membuat pelapukan batuan silika oleh
asam karbonat. kemudian membentuk terjadinya tanah liat.
Ciri-Ciri Tanah Liat atau Tanah Lempung :
1.Tanahnya sulit menyerap air sehingga tidak
cocok untuk dijadikan lahan pertanian.
2.Tekstur tanahnya cenderung lengket bila dalam
keadaan basah dan kuat menyatu antara butiran tanah yang satu dengan lainnya.
3.Dalam keadaan kering, butiran tanahnya
terpecah-pecah secara halus.
4.Merupakan bahan baku pembuatan tembikar dan
kerajinan tangan lainnya yang dalam pembuatannya harus dibakar dengan suhu di
atas 1000°C
Jenis- Jenis Tanah
Liat
1)Tanah Liat Primer
Tanah liat primer (residu) adalah jenis tanah
liat yang dihasilkan dari pelapukan batuan feldspatik oleh tenaga endogen yang
tidak berpindah dari batuan induk (batuan asalnya), karena tanah liat tidak
berpindah tempat sehingga sifatnya lebih murni dibandingkan dengan tanah liat
sekunder. Selain tenaga air, tenaga uap panas yang keluar dari dalam bumi
mempunyai andil dalam pembentukan tanah liat primer. Karena tidak terbawa arus
air dan tidak tercampur dengan bahan organik seperti humus, ranting, atau daun
busuk dan sebagainya, maka tanah liat berwarna putih atau putih kusam.
Suhu matang berkisar antara 1300°C–1400°C,
bahkan ada yang mencapai 1750°C. Yang termasuk tanah liat primer antara lain:
kaolin, bentonite, feldspatik, kwarsa dan dolomite, biasanya terdapat di
tempat-tempat yang lebih tinggi daripada letak tanah sekunder. Pada umumnya
batuan keras basalt dan andesit akan memberikan lempung merah sedangkan granit
akan memberikan lempung putih. Mineral kwarsa dan alumina dapat digolongkan
sebagai jenis tanah liat primer karena merupakan hasil samping pelapukan batuan
feldspatik yang menghasilkan tanah liat kaolinit.
Ciri-Ciri Tanah Liat Primer :
a)warna putih sampai putih kusam
b)cenderung berbutir kasar,
c)tidak plastis,
d)daya lebur tinggi,
e)daya susut kecil
f)bersifat tahan api
Dalam keadaan kering, tanah liat primer sangat
rapuh sehingga mudah ditumbuk menjadi tepung. Hal ini disebabkan partikelnya
yang terbentuk tidak simetris dan bersudut-sudut tidak seperti partikel tanah
liat sekunder yang berupa lempengan sejajar. Secara sederhana dapat dijelaskan
melalui gambar penampang irisan partikel kwarsa yang telah dibesarkan beberapa
ribu kali. Dalam gambar di bawah ini tampak kedua partikel dilapisi lapisan air
(water film), tetapi karena bentuknya tidak datar/asimetris, lapisan air tidak
saling bersambungan, akibatnya partikel-partikel tidak saling
menggelincir.
2)Tanah Liat Sekunder
Tanah liat sekunder atau sedimen (endapan) adalah
jenis tanah liat hasil pelapukan batuan feldspatik yang berpindah jauh dari
batuan induknya karena tenaga eksogen yang menyebabkan butiran-butiran tanah
liat lepas dan mengendap pada daerah rendah seperti lembah sungai, tanah rawa,
tanah marine, tanah danau. Dalam perjalanan karena air dan angin, tanah liat
bercampur dengan bahan-bahan organik maupun anorganik sehingga merubah
sifat-sifat kimia maupun fisika tanah liat menjadi partikel-partikel yang
menghasilkan tanah liat sekunder yang lebih halus dan lebih plastis.
Jumlah tanah liat sekunder lebih lebih banyak
dari tanah liat primer. Transportasi air mempunyai pengaruh khusus pada tanah
liat, salah satunya ialah gerakan arus air cenderung menggerus mineral tanah
liat menjadi partikel-partikel yang semakin mengecil. Pada saat kecepatan arus
melambat, partikel yang lebih berat akan mengendap dan meninggalkan partikel
yang halus dalam larutan. Pada saat arus tenang, seperti di danau atau di laut,
partikel – partikel yang halus akan mengendap di dasarnya. Tanah liat yang
dipindahkan bisaanya terbentuk dari beberapa macam jenis tanah liat dan berasal
dari beberapa sumber. Dalam setiap sungai, endapan tanah liat dari beberapa
situs cenderung bercampur bersama. Kehadiran berbagai oksida logam seperti
besi, nikel, titan, mangan dan sebagainya, dari sudut ilmu keramik dianggap
sebagai bahan pengotor. Bahan organik seperti humus dan daun busuk juga
merupakan bahan pengotor tanah liat.
Karena pembentukannya melalui proses panjang
dan bercampur dengan bahan pengotor, maka tanah liat mempunyai sifat: berbutir
halus, berwarna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, suhu matang antara
9000C-14000C. Pada umumnya tanah liat sekunder lebih plastis dan mempunyai daya
susut yang lebih besar daripada tanah liat primer.
Semakin tinggi suhu bakarnya semakin keras dan
semakin kecil porositasnya, sehingga benda keramik menjadi kedap air. Dibanding
dengan tanah liat primer, tanah liat sekunder mempunyai ciri tidak murni, warna
lebih gelap, berbutir lebih halus dan mempunyai titik lebur yang relatif lebih
rendah. Setelah dibakar tanah liat sekunder biasanya berwarna krem, abu-abu
muda sampai coklat muda ke tua.
f)Suhu bakar 12000C–13000C, ada yang sampai
14000C (fireclay, stoneware, ballclay).
g)Suhu bakar rendah 9000C–11800C, ada yang sampai
12000C (earthenware).
Warna
tanah tanah alami terjadi karena adanya unsur oksida besi dan unsur organis,
yang biasanya akan berwama bakar kuning kecoklatan, coklat, merah, wama karat,
atau coklat tua, tergantung dan jumlah oksida besi dan kotoran-kotoran yang
terkandung. Biasanya kandungan oksida besi sekitar 2%-5%, dengan adanya unsur
tersebut tanah cenderung berwarna Iebih gelap, biasanya matang pada suhu yang
lebih rendah, kebalikannya adalah tanah berwama lebih terang atau pun putih
akan matang pada suhu yang lebih tinggi.
Tanah Liat Sekunder berdasarkan
titik leburnya :
1.Tanah Liat Tahan Api
(Fireclay).
Kebanyakan tanah liat tahan api
berwarna terang (putih) ke abu-abu gelap menuju ke hitam dan ditemukan di alam
dalam bentuk bongkahan padat, beberapa diantaranya berkadar alumina tinggi dan
berkadar alkali rendah. Titik leburnya mencapai suhu ± 1500 ºC. Yang
tergolong tanah liat tahan api ialah tanah liat yang tahan dibakar pada suhu tinggi
tanpa mengubah bentuk, misalnya kaolin dan mineral tahan api seperti alumina
dan silika. Bahan ini sering digunakan untuk bahan campuran pembuatan massa
badan siap pakai, untuk produk stoneware maupun porselin.
Karena beberapa sifatnya yang
menguntungkan, antara lain berwarna putih, mempunyai daya lentur dan
sebagainya, maka Kaolin juga dipakai sebagai bahan pengisi untuk produk kertas
dan kosmetik.
2.Tanah Liat Stoneware.
Tanah liat stoneware ialah tanah
liat yang dalam pembakaran gerabah (earthenware) tanpa diserta perubahan
bentuk. Titik lebur tanah liat stoneware bisa mencapai suhu 1400 ºC. Bisaanya
berwarna abu-abu, plastis, mempunyai sifat tahan api dan ukuran butir tidak
terlalu halus. Jumlah deposit di alam tidak sebanyak deposit kaolin atau mineral
tahan api. Tanah liat stoneware dapat digunakan sebagai bahan utama pembuatan
benda keramik alat rumah tangga tanpa atau menggunakan campuran bahan
lain. Setelah suhu pembakaran mencapai ± 1250 ºC, sifat fisikanya berubah
menjadi keras seperti batu, padat, kedap air dan bila diketuk bersuara
nyaring.
3.Ballclay.
Disebut juga sebagai tanah liat
sendimen. Ball Clay berbutir halus, mempunyai tingkat plastisitas sangat
tinggi, daya susutnya besar dan bisaanya berwarna abu-abu. Tanah liat ini
mempunyai titik lebur antara 1250 ºC s/d 1350 ºC. Karena sangat plastis, ball
clay hanya dapat dipakai sebagai bahan campuran pembuatan massa tanah liat siap
pakai.
4.Tanah Liat Earthenware.
Bahan ini sangat banyak terdapat
di alam. Tanah liat ini memiliki tingkat plastisitas yang cukup, sehingga mudah
dibentuk, warna bakar merah coklat dan titik leburnya sekitar 1100 ºC s/d 1200
ºC. tanah liat merah banyak digunakan di industri genteng dan gerabah kasar dan
halus. Warna alaminya tidak merah terang tetapi merah karat, karena kandungan
besinya mencapai 8%. Bila diglasir warnanya akan lebih kaya, khususnya dengan
menggunakan glasir timbal.
5.Tanah Liat Lainnya.
Yang termasuk kelompok ini adalah
jenis tanah liat monmorilinit. Contohnya bentonit yang sangat halus dan rekat sekali. Tanah
liat ini hanya digunakan sebagai bahan campuran massa badan kaolinit
dalam jumlah yang relatif kecil.
KONSEP KARYA DARI TANAH LIAT
Kami akan membuat asbak rokok
Bahan :
1. Tanah Liat (Rp. 240.000)
2. Cat Acrylic (Rp50.000)
Total Perkiraan Biaya : Rp 290.000
HASIL KARYA DARI TANAH LIAT
Alhamdulillah, kita sudah
menyelesaikan project kita yang pertama, walau banyak kendala yang terjadi
selama proses pembuatan ini. Ini dia hasil karya kami
1.Asbak Rokok berbentuk Sepatu by
Afifi Fauziah
Cara Membuat
a.Siapkan
tanah liat
b.Basahkan
tanah liat dengan sedikit air supaya mudah dibentuk
2.Asbak Rokok berbentuk Closet by
Andrea Monica Sari
Cara Membuat
a.Ambil tanah liat dan bentuklah tanah
liat berupa persegi panjang sebanyak 3 buah
b.Lalu bentuklah tanah liat berupa
persegi yang tebal
c.Lalu rekatkan tanah liat yang
berbentuk pesegi diantara kedua pesegi panjang dengan air
d.Bentuklah lekukan agar terlihat
seperti kloset aslinya
e.Lalu, rekatkan tanah liat yang
berbentuk persegi panjang dalam keadaan berdiri
f.Setelah agak setengah kering,
bolongilah bagian tengah
g.Keringkan dan cat setelah kering
3.Asbak Rokok berbentuk Ayam by
Aprilia Prihatini
Cara Membuat :
a.Mam
4.Asbak Rokok berbentuk Barongsai by
Hansen
Cara Membuat :
a.Bentuklah
tanah liat menjadi
5.Asbak Rokok berbentuk kura kura by
Ricky Eka Saputra
Cara Membuat :
a.Bentuklah
tanah liat menjadi bulat
b.Lalu
bentuk lagi menjadi mangkuk
c.Lalu
ditambahkan kepala dan kaki
d.Setelah
kering, lalu dicat
6.Asbak Rokok berbentuk kapal by
Vivian Candra
Cara Membuat :
a.Bentuklah
tanah liat sehingga berbentuk persegi panjang
b.Lalu
untuk tidak pecah, oleskan tanah liat dengan air
0 komentar: