First Project

09.29 0 Comments



TANAH LIAT

Pengertian Tanah Liat
Tanah lempung atau dikenal tanh liat adalah tanah yang dihasilkan oleh alam, yang bersal dari pelapukan kerak bumi yang sebagian besar  tersusun oleh batuan feldspatik, terdiri dari batuan granit dan batuan beku. Kerak bumi terdiri dari unsur unsur seperti silikon, oksigen, dan aluminium. 

Pembentukan Tanah Liat
Aktivitas panas bumi membuat pelapukan batuan silika oleh asam karbonat. kemudian membentuk terjadinya tanah liat.

Ciri-Ciri Tanah Liat atau Tanah Lempung :
1.      Tanahnya sulit menyerap air sehingga tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian.
2.      Tekstur tanahnya cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan kuat menyatu antara butiran tanah yang satu dengan lainnya.
3.      Dalam keadaan kering, butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus.
4.      Merupakan bahan baku pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang dalam pembuatannya harus dibakar dengan suhu di atas 1000°C



Jenis- Jenis Tanah Liat   

1)      Tanah Liat Primer
Tanah liat primer (residu) adalah jenis tanah liat yang dihasilkan dari pelapukan batuan feldspatik oleh tenaga endogen yang tidak berpindah dari batuan induk (batuan asalnya), karena tanah liat tidak berpindah tempat sehingga sifatnya lebih murni dibandingkan dengan tanah liat sekunder. Selain tenaga air, tenaga uap panas yang keluar dari dalam bumi mempunyai andil dalam pembentukan tanah liat primer. Karena tidak terbawa arus air dan tidak tercampur dengan bahan organik seperti humus, ranting, atau daun busuk dan sebagainya, maka tanah liat berwarna putih atau putih kusam. 
Suhu matang berkisar antara 1300°C–1400°C, bahkan ada yang mencapai 1750°C. Yang termasuk tanah liat primer antara lain: kaolin, bentonite, feldspatik, kwarsa dan dolomite, biasanya terdapat di tempat-tempat yang lebih tinggi daripada letak tanah sekunder. Pada umumnya batuan keras basalt dan andesit akan memberikan lempung merah sedangkan granit akan memberikan lempung putih. Mineral kwarsa dan alumina dapat digolongkan sebagai jenis tanah liat primer karena merupakan hasil samping pelapukan batuan feldspatik yang menghasilkan tanah liat kaolinit.

Ciri-Ciri Tanah Liat Primer :
a)      warna putih sampai putih kusam
b)      cenderung berbutir kasar,  
c)      tidak plastis,   
d)     daya lebur tinggi,  
e)      daya susut kecil  
f)       bersifat tahan api

Dalam keadaan kering, tanah liat primer sangat rapuh sehingga mudah ditumbuk menjadi tepung. Hal ini disebabkan partikelnya yang terbentuk tidak simetris dan bersudut-sudut tidak seperti partikel tanah liat sekunder yang berupa lempengan sejajar. Secara sederhana dapat dijelaskan melalui gambar penampang irisan partikel kwarsa yang telah dibesarkan beberapa ribu kali. Dalam gambar di bawah ini tampak kedua partikel dilapisi lapisan air (water film), tetapi karena bentuknya tidak datar/asimetris, lapisan air tidak saling bersambungan, akibatnya partikel-partikel tidak saling menggelincir. 


2)      Tanah Liat Sekunder
Tanah liat sekunder atau sedimen (endapan) adalah jenis tanah liat hasil pelapukan batuan feldspatik yang berpindah jauh dari batuan induknya karena tenaga eksogen yang menyebabkan butiran-butiran tanah liat lepas dan mengendap pada daerah rendah seperti lembah sungai, tanah rawa, tanah marine, tanah danau. Dalam perjalanan karena air dan angin, tanah liat bercampur dengan bahan-bahan organik maupun anorganik sehingga merubah sifat-sifat kimia maupun fisika tanah liat menjadi partikel-partikel yang menghasilkan tanah liat sekunder yang lebih halus dan lebih plastis. 
Jumlah tanah liat sekunder lebih lebih banyak dari tanah liat primer. Transportasi air mempunyai pengaruh khusus pada tanah liat, salah satunya ialah gerakan arus air cenderung menggerus mineral tanah liat menjadi partikel-partikel yang semakin mengecil. Pada saat kecepatan arus melambat, partikel yang lebih berat akan mengendap dan meninggalkan partikel yang halus dalam larutan. Pada saat arus tenang, seperti di danau atau di laut, partikel – partikel yang halus akan mengendap di dasarnya. Tanah liat yang dipindahkan bisaanya terbentuk dari beberapa macam jenis tanah liat dan berasal dari beberapa sumber. Dalam setiap sungai, endapan tanah liat dari beberapa situs cenderung bercampur bersama. Kehadiran berbagai oksida logam seperti besi, nikel, titan, mangan dan sebagainya, dari sudut ilmu keramik dianggap sebagai bahan pengotor. Bahan organik seperti humus dan daun busuk juga merupakan bahan pengotor tanah liat.  
Karena pembentukannya melalui proses panjang dan bercampur dengan bahan pengotor, maka tanah liat mempunyai sifat: berbutir halus, berwarna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, suhu matang antara 9000C-14000C. Pada umumnya tanah liat sekunder lebih plastis dan mempunyai daya susut yang lebih besar daripada tanah liat primer. 
Semakin tinggi suhu bakarnya semakin keras dan semakin kecil porositasnya, sehingga benda keramik menjadi kedap air. Dibanding dengan tanah liat primer, tanah liat sekunder mempunyai ciri tidak murni, warna lebih gelap, berbutir lebih halus dan mempunyai titik lebur yang relatif lebih rendah. Setelah dibakar tanah liat sekunder biasanya berwarna krem, abu-abu muda sampai coklat muda ke tua. 

Ciri-Ciri Tanah Liat Sekunder : 
a)      Kurang murni.
b)      Cenderung berbutir halus.
c)      Plastis.
d)     Warna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, kuning muda, kuning kecoklatan, kemerahan, kehitaman.
e)      Daya susut tinggi.
f)       Suhu bakar 12000C–13000C, ada yang sampai 14000C (fireclay, stoneware, ballclay).  
g)      Suhu bakar rendah 9000C–11800C, ada yang sampai 12000C (earthenware).

Warna tanah tanah alami terjadi karena adanya unsur oksida besi dan unsur organis, yang biasanya akan berwama bakar kuning kecoklatan, coklat, merah, wama karat, atau coklat tua, tergantung dan jumlah oksida besi dan kotoran-kotoran yang terkandung. Biasanya kandungan oksida besi sekitar 2%-5%, dengan adanya unsur tersebut tanah cenderung berwarna Iebih gelap, biasanya matang pada suhu yang lebih rendah, kebalikannya adalah tanah berwama lebih terang atau pun putih akan matang pada suhu yang lebih tinggi. 

Tanah Liat Sekunder berdasarkan titik leburnya : 

1.      Tanah Liat Tahan Api (Fireclay).
Kebanyakan tanah liat tahan api berwarna terang (putih) ke abu-abu gelap menuju ke hitam dan ditemukan di alam dalam bentuk bongkahan padat, beberapa diantaranya berkadar alumina tinggi dan berkadar alkali rendah. Titik leburnya mencapai suhu ±  1500 ºC. Yang tergolong tanah liat tahan api ialah tanah liat yang tahan dibakar pada suhu tinggi tanpa mengubah bentuk, misalnya kaolin dan mineral tahan api seperti alumina dan silika. Bahan ini sering digunakan untuk bahan campuran pembuatan massa badan siap pakai, untuk produk stoneware maupun porselin.
Karena beberapa sifatnya yang menguntungkan, antara lain berwarna putih, mempunyai daya lentur dan sebagainya, maka Kaolin juga dipakai sebagai bahan pengisi untuk produk kertas dan kosmetik.

2.      Tanah Liat Stoneware.
Tanah liat stoneware ialah tanah liat yang dalam pembakaran gerabah (earthenware) tanpa diserta perubahan bentuk. Titik lebur tanah liat stoneware bisa mencapai suhu 1400 ºC. Bisaanya berwarna abu-abu, plastis, mempunyai sifat tahan api dan ukuran butir tidak terlalu halus. Jumlah deposit di alam tidak sebanyak deposit kaolin atau mineral tahan api. Tanah liat stoneware dapat digunakan sebagai bahan utama pembuatan benda keramik alat rumah tangga tanpa atau  menggunakan campuran bahan lain. Setelah suhu pembakaran mencapai ± 1250 ºC, sifat fisikanya berubah menjadi keras seperti batu, padat, kedap air dan bila diketuk bersuara nyaring. 

3.      Ballclay.
Disebut juga sebagai tanah liat sendimen. Ball Clay berbutir halus, mempunyai tingkat plastisitas sangat tinggi, daya susutnya besar dan bisaanya berwarna abu-abu. Tanah liat ini mempunyai titik lebur antara 1250 ºC s/d 1350 ºC. Karena sangat plastis, ball clay hanya dapat dipakai sebagai bahan campuran pembuatan massa tanah liat siap pakai.   
   
4.      Tanah Liat Earthenware.
Bahan ini sangat banyak terdapat di alam. Tanah liat ini memiliki tingkat plastisitas yang cukup, sehingga mudah dibentuk, warna bakar merah coklat dan titik leburnya sekitar 1100 ºC s/d 1200 ºC. tanah liat merah banyak digunakan di industri genteng dan gerabah kasar dan halus. Warna alaminya tidak merah terang tetapi merah karat, karena kandungan besinya mencapai 8%. Bila diglasir warnanya akan lebih kaya, khususnya dengan menggunakan glasir timbal.

5.   Tanah Liat Lainnya.
Yang termasuk kelompok ini adalah jenis tanah liat monmorilinit. Contohnya bentonit yang sangat halus dan rekat sekali. Tanah liat ini hanya  digunakan sebagai bahan campuran massa badan kaolinit dalam jumlah yang relatif kecil.



KONSEP KARYA DARI TANAH LIAT 

Kami akan membuat asbak rokok









Bahan :
1. Tanah Liat (Rp. 240.000)
2. Cat Acrylic (Rp50.000)

Total Perkiraan Biaya : Rp 290.000



HASIL KARYA DARI TANAH LIAT 
     Alhamdulillah, kita sudah menyelesaikan project kita yang pertama, walau banyak kendala yang terjadi selama proses pembuatan ini. Ini dia hasil karya kami 


1.       Asbak Rokok berbentuk Sepatu by Afifi Fauziah



Cara Membuat
a.       Siapkan tanah liat
b.      Basahkan tanah liat dengan sedikit air supaya mudah dibentuk

2.       Asbak Rokok berbentuk Closet by Andrea Monica Sari



Cara Membuat
a.       Ambil tanah liat dan bentuklah tanah liat berupa persegi panjang sebanyak 3 buah
b.      Lalu bentuklah tanah liat berupa persegi yang tebal
c.       Lalu rekatkan tanah liat yang berbentuk pesegi diantara kedua pesegi panjang dengan air
d.      Bentuklah lekukan agar terlihat seperti kloset aslinya
e.      Lalu, rekatkan tanah liat yang berbentuk persegi panjang dalam keadaan berdiri
f.        Setelah agak setengah kering, bolongilah bagian tengah
g.       Keringkan dan cat setelah kering

3.       Asbak Rokok berbentuk Ayam by Aprilia Prihatini



Cara Membuat :
a.       Mam

4.       Asbak Rokok berbentuk Barongsai by Hansen




Cara Membuat :
a.       Bentuklah tanah liat menjadi

5.       Asbak Rokok berbentuk kura kura by Ricky Eka Saputra




Cara Membuat :
a.       Bentuklah tanah liat menjadi bulat
b.      Lalu bentuk lagi menjadi mangkuk
c.       Lalu ditambahkan kepala dan kaki
d.      Setelah kering, lalu dicat

6.       Asbak Rokok berbentuk kapal by Vivian Candra





Cara Membuat :
a.       Bentuklah tanah liat sehingga berbentuk persegi panjang
b.      Lalu untuk tidak pecah, oleskan tanah liat dengan air
c.       Setelah kering, cat lah tanah lat tersebut

 VIDEO PROSES PEMBUATAN TANAH LIAT 



 LAPORAN BIAYA 


No.
Nama Barang
Harga
1.
Tanah Liat
Rp 100.000
2.
Cat Arcylic
Rp. 45.000
Total : Rp 145.000

Jadi setiap orang mengeluarkan sekitar Rp 24.000

0 komentar: